Jumat, 30 Januari 2015



Misteri Lubang-Lubang di dekat Kutub

Misteri Lubang Raksasa di Ujung Utara Bumi Akhirnya Terkuak
Sejumlah lubang atau kawah misterius bermunculan di daerah Siberia, Rusia.Para ilmuwan belum bisa menjelaskan secara pasti terbentuknya kawah misterius yang muncul di kawasan Semenanjung Yamal, yang muncul beberapa waktu lalu.
kawah ke dua ditemukan di Distrik Taz, Yamal, dengan diameter sekitar 15 meter. Dalamnya diperkirakan 60 meter hingga 100 meter.
Sementara kawah ke tga ditemukan di Semenanjung Taymyr, tepatnya di kawasan Kransoyark, dengan diameter sekitar empat meter. Menurut penduduk lokal, lubang tersebut terbentuk 27 September 2013.
Kedua kawah terakhir ditemukan oleh para penggembala rusa yag hampir terjerembab ke lubang raksasa itu. Sementara, kawah pertama yang telah membetot perhatian dunia terletak sekitar 32 kilometer dari pabrik eksplorasi gas di Bovanenkov. Dua lubang yang ditemukan belakangan memang ukurannya lebih kecil. Namun, bentuk ke tiga lubang misterius ini relatif sama. Dengan kemunculan dua lubang ini, tantangan bagi ilmuwan Rusia untuk memecahkan teka-teki terbentuknya kawah-kawah misterius ini semakin bertambah.
Sebelumnya, sejumlah terori mengemuka untuk menjelaskan kawah-kawah raksasa yang misterius ini. Mulai tumbukan meteorit ke bumi, keberadaan alien, hunjaman rudal, buatan manusia, hingga ledakan gas metan atau gas di dalam bumi.
Namun, banyak ilmuwan yang meyakini terbentuknya kawah raksasa ini akibat memuainya gas di dalam labisan es di bawah tanah karena perubahan suhu, atau lebih tepatnya karena pemanasan global. Namun, belum ada kesimpulan yang pasti.
Semenanjung Yamal atau yang dalam bahasa bahasa lokal berarti 'ujung bumi' memang kaya akan gas alam. Daerah di ujung utara Rusia ini menjadi tambang utama gas alam bagi negeri Beruang Merah itu.
 Lubang-lubang Misterius Terus Muncul di Dekat Kutub Utara

      Tetapi setelah melakukan penelitian, para ilmuwan menyimpulkan bahwa kawah misterius yang menganga dengan diameter 100 meter itu bukan disebabkan karena tumbukan meteorit.
Menurut sumber, kawah itu terjadi karena kelebihan tekanan gas, karena di daerah tersebut mengalami perubahan suhu. Peneliti dari Pusat Penelitian Ilmiar Artik, Andrei Plekhanov, mengatakan daerah di sekitar lubang itu memang kaya akan gas alam.
Karena suhu di sekitarnya berubah, maka terjadilah tekanan gas di dalam tanah dan menyebabkan letupan. Sebelum membuat kesimpulan ini, Plenkhanov dan peneliti lain telah melakukan observasi ke Semenanjung Yamal itu pada Rabu yang lalu.
Menurut Plenkhanov, 80 persen material di sekitar dari lubang itu adalah es. Sehingga temuan ini membantah dugaan kemungkinan tumbukan meteorit yang menyebabkan terbentuknya lubang raksasa itu.

Para ahli lebih berkeyakinan kawah itu terbentuk karena faktor pemanasan global. Gas di bawah permukaan tanah terlepas, yang kemudian meledak seperti gabus sampanye. Sementara aksen gelap di dalam lingkaran lubang itu mengindikasikan kebakaran hebat yang menghanguskan dinding-dinding lubang.

Sementara itu, Anna Kurchatova, ilmuwan dari Pusat Penelitian Sub-Artik, mengatakan material di sekitar kawah itu terbentuk dari campuran antara air, garam, dan gas, yang memicu ledakan di bawah tanah akibat pemanasan global. Gas terakumulasi di dalam es yang bercampur dengan pasir di bawah permukaan dan kemudian bercampur dengan garam.
Pada 10 ribu tahun silam, daerah ini merupakan lautan. Pemanasna global kemungkinan telah menyebabkan lelehnya es di bawah permukaan, melepaskan gas dan menyebabkan efek ledakan seperti gabus penutup boto sampanye.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar